Pendidikan vokasi di pesantren kini semakin mendapat perhatian yang lebih serius. Menggali potensi pendidikan vokasi di pesantren menjadi kunci utama untuk mencetak kemandirian umat. Menurut Dr. Asep Saefudin, seorang pakar pendidikan, “Pesantren memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan pendidikan vokasi. Dengan memanfaatkan potensi tersebut, pesantren dapat menjadi lembaga yang mampu mencetak generasi yang mandiri dan siap bersaing di era globalisasi.”
Salah satu contoh pesantren yang telah berhasil menggali potensi pendidikan vokasi adalah Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang. Pesantren ini telah melahirkan banyak lulusan yang sukses di dunia kerja berkat program pendidikan vokasi yang mereka terapkan. Menurut KH. Abdullah Gymnastiar, “Pendidikan vokasi di pesantren bukan hanya sekadar pelajaran tambahan, namun merupakan bagian integral dari pendidikan yang diberikan untuk mencetak generasi yang tangguh dan mandiri.”
Pentingnya menggali potensi pendidikan vokasi di pesantren juga disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Beliau menekankan bahwa pendidikan vokasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. “Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang telah teruji sejak lama, dapat menjadi motor penggerak dalam mengembangkan pendidikan vokasi untuk menciptakan kemandirian umat,” ujar Nadiem.
Dengan menggali potensi pendidikan vokasi di pesantren, diharapkan akan tercipta generasi yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Pesantren diharapkan dapat menjadi lembaga yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan mandiri. Sehingga, kemandirian umat dapat terwujud melalui pendidikan vokasi yang berkualitas di pesantren.