Pengalaman Belajar di Pesantren Al-Muhajirin Pandeglang memang menjadi salah satu momen berharga bagi para santri untuk mendalami ilmu agama dan nilai-nilai kehidupan. Pesantren Al-Muhajirin Pandeglang dikenal sebagai salah satu pesantren yang memiliki metode belajar yang unik dan berbeda dari pesantren lainnya.
Menurut KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, seorang ulama yang juga pendiri Pesantren Al-Muhajirin Pandeglang, belajar di pesantren bukan hanya sekadar menghafal kitab suci, tetapi juga untuk mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. “Pesantren Al-Muhajirin Pandeglang tidak hanya mengajarkan kitab-kitab agama, tetapi juga memberikan pembekalan tentang kehidupan sosial dan moral yang seimbang,” ujar KH. Abdullah.
Salah satu santri, Ahmad, mengungkapkan pengalamannya selama belajar di Pesantren Al-Muhajirin Pandeglang. “Saya merasa sangat beruntung bisa belajar di pesantren ini. Selain mendapatkan ilmu agama yang mendalam, saya juga diajarkan untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan memiliki akhlak yang mulia,” ujarnya.
Menurut Dr. M. Nur Kholis Setiawan, seorang pakar pendidikan agama dari Universitas Indonesia, pesantren seperti Al-Muhajirin Pandeglang memiliki peran penting dalam mencetak generasi yang berkualitas. “Pesantren tidak hanya sebagai tempat untuk belajar agama, tetapi juga sebagai pusat pendidikan karakter dan moral. Pesantren Al-Muhajirin Pandeglang merupakan contoh pesantren yang mampu mengkombinasikan antara ilmu agama dan nilai-nilai kehidupan,” ujar Dr. Nur Kholis.
Dengan demikian, pengalaman belajar di Pesantren Al-Muhajirin Pandeglang bukan hanya sekadar belajar, tetapi juga proses pembentukan karakter dan moral yang kuat. Para santri diharapkan mampu menjadi generasi yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.