Pesantren telah lama dikenal sebagai tempat pendidikan yang mengutamakan nilai-nilai keagamaan dan tradisi. Namun, dewasa ini, peran pesantren dalam mendorong kemajuan ekonomi melalui pendidikan vokasi semakin mendapat perhatian. Pendidikan vokasi di pesantren tidak hanya bertujuan untuk mencetak ulama-ulama yang berkualitas, namun juga untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Menurut Dr. Asep Saepudin Jahar, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, pendidikan vokasi di pesantren dapat menjadi solusi dalam mengatasi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pesantren memiliki potensi besar untuk mengembangkan program-program vokasi yang dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja di pasar global,” ujarnya.
Salah satu pesantren yang telah berhasil mengintegrasikan pendidikan vokasi dalam kurikulumnya adalah Pesantren Al Irsyad Tegal. KH Ahmad Dahlan, pendiri pesantren tersebut, menekankan pentingnya pendidikan vokasi sebagai sarana untuk menciptakan generasi yang mandiri dan mampu bersaing di era globalisasi. “Kita harus menghasilkan lulusan yang tidak hanya pandai dalam ilmu agama, namun juga memiliki keterampilan yang dapat diaplikasikan dalam dunia kerja,” tuturnya.
Tidak hanya itu, pendidikan vokasi di pesantren juga diyakini dapat menjadi jembatan antara dunia pesantren dan dunia industri. Dr. H. M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ke-10, pernah mengatakan, “Pesantren harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi melalui pendidikan vokasi.”
Dengan adanya dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap pendidikan vokasi di pesantren, diharapkan pesantren-pesantren di Indonesia dapat menjadi lembaga pendidikan yang mampu memajukan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai masyarakat, mari kita mendukung upaya-upaya pengembangan pendidikan vokasi di pesantren agar generasi masa depan dapat menjadi agen perubahan yang berdaya saing di tengah tantangan global.