Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional memegang peranan penting dalam mencetak generasi yang berkualitas. Namun, dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, strategi pengembangan pendidikan vokasi di pesantren menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak. Hal ini tidak terlepas dari arus digitalisasi yang telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan.
Menyongsong era digitalisasi, pesantren dituntut untuk terus berinovasi dalam menyelaraskan pendidikan agama dengan kebutuhan dunia kerja yang semakin kompleks. Salah satu strategi pengembangan pendidikan vokasi di pesantren yang dapat diterapkan adalah dengan memperkuat kerjasama antara pesantren dan dunia industri. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Dr. Asep Saefuddin, M.Ag., bahwa “Pesantren perlu mengembangkan program-program vokasi yang relevan dengan tuntutan pasar kerja agar santri memiliki keterampilan yang dibutuhkan di era digitalisasi ini.”
Selain itu, peran teknologi juga tidak bisa diabaikan dalam upaya pengembangan pendidikan vokasi di pesantren. Menurut Dr. M. Syafii Antonio, M.A., “Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu pesantren dalam menyediakan pembelajaran vokasi yang lebih efektif dan efisien.” Dengan demikian, pesantren dapat lebih siap menghadapi tantangan era digitalisasi yang semakin kompleks.
Namun, dalam menerapkan strategi pengembangan pendidikan vokasi di pesantren, tentu juga diperlukan dukungan dari berbagai pihak terkait, seperti pemerintah, dunia industri, dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat KH. Ma’ruf Amin, bahwa “Kolaborasi antara pesantren, pemerintah, dan dunia industri sangat penting dalam mengakselerasi pengembangan pendidikan vokasi di pesantren.”
Dengan adanya kesadaran dan komitmen bersama, pesantren dapat menjadi lembaga pendidikan vokasi yang unggul dan mampu menyiapkan generasi muda yang siap bersaing di era digitalisasi. Oleh karena itu, strategi pengembangan pendidikan vokasi di pesantren harus terus dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga pesantren tetap relevan dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan pendidikan di era digitalisasi.